Foto from ig @novemlawalata @diengku

BANJARNEGARAZONE - Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tidak boleh dijadikan sebagai wisata yang saling diperebutkan oleh Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Oleh karenanya wisata yang sering dijuluki Negeri di Atas Awan tersebut harus segera ditata ulang.

"Nanti ada pintu masuk dari Batang sehingga pengelolaan Dieng harus dilakukan bersama-sama sebagai satu kawasan," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo usai menghadiri prosesi ruwatan anak berambut gimbal yang merupakan acara puncak "Dieng Culture Festival (DCF) VII" di kompleks Candi Arjuna, KWDT Dieng, Banjarnegara, Minggu (7/8).

Ganjar juga menambahkan, bahwa ia sering menerima keluhan terkait tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk berwisata di KWDT Dieng karena banyak pungutan tiket. Sehingga ke depan tiket masuk ke KWDT Dieng hanya dipungut satu kali berupa tiket terusan.

Disinggung rencana pengembangan KWDT Dieng sebagai salah destinasi wisata unggulan, Ganjar mengatakan roda penggerak destinasi wisata sudah digelindingkan. Menurut dia, di Jateng terdapat empat destinasi unggulan, yakni Karimun Jawa, Dieng, Candi Borobudur, dan Sangiran yang masuk dalam kawasan pengembangan Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang). Dalam hal ini, Joglosemar menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata yang pengembangannya diprioritaskan oleh pemerintah pusat di luar Pulau Bali.

"Kemarin, para konsultan pemenang tendernya sudah bertemu saya, sudah memaparkan apa yang sudah dikerjakan review di Karimun Jawa, Dieng, Borobudur, dan Sangiran. Harapannya, tahun depan sudah bisa mulai dikerjakan," katanya.

Source:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Banjarnegarazone © 2016. All Rights Reserved.
Top